Skip links

Pertanian di Indonesia dan Daftar Komoditas Populer di Mancanegara

Pertanian adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya hayati.  Tak hanya itu, pertanian juga bisa menghasilkan bahan baku industri, atau sumber energi, yang dilakukan untuk mengelola lingkungan hidupnya. 

Kegiatan dalam pemanfaatan sumber daya hayati ini termasuk dalam pertanian atau budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak. Lebih dari itu, kegiatan pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi semata juga termasuk ke dalamnya. 

Sektor pertanian di kancah ekspor terbilang sangat menjanjikan. Meski hanya terdapat sektor lain yang menyumbang lebih banyak devisa, namun sektor pertanian juga tidak bisa anggap kecil. Hal ini bisa dibuktikan dengan kopi Indonesia yang masih menjadi primadona di pasar global. Bumi Pertiwi kita ini juga menghasilkan banyak produk pertanian yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi pangan dunia. Berikut beberapa yang dihasilkan dalam pertanian: 

Komoditas Pertanian Indonesia yang Populer di Mancanegara

Pertanian Kopi

Kopi adalah salah satu yang dihasilkan oleh Indonesia dengan kualitas terbaik di dunia. Setidaknya terdapat beberapa daerah di Indonesia yang memiliki keunggulan untuk kopi. Mulai dari Gayo di Aceh, Kintamani di Bali, Toraja di Sulawesi, hingga Wamena di Papua punya kopi dengan karakternya yang unik.

Dengan banyaknya jenis kopi tersebut maka tak heran jika kopi menjadi penyumbang devisa terbesar untuk Indonesia khususnya dari sektor pertanian.

Menurut data World Atlas Indonesia menempati urutan empat eksportir kopi terbesar dunia. Anga tersebut berada di sekitar  660.000 ton per tahun. Sementara itu, posisi pertama ditempati Brasil dengan lebih dari 2,5 ton per tahun. Selanjutnya ada Vietnam dengan 1,65 juta ton per tahun dan Kolombia di tempat ketiga dengan 810.000 ton per tahun. Ethiopia kemudian menyusul Indonesia dengan 384.000 per tahun.

Kacang-kacangan

Komoditas pertanian selanjutnya yang diekspor Indonesia adalah kacang-kacangan. Produk yang dijual ke pasar internasional itu sendiri dalam bentuk segar dan kering, baik yang sudah dikupas atau masih beserta kulitnya.

Untuk daerah penghasilnya itu sendiri terdapat hampir merata di seluruh Indonesia. Khususnya di Sumatera. Tak hanya itu, terdapat juga di Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Riau. Daerah produsen utama lain adalah Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi.Data pada tahun 2017 memperlihatkan bahwa hasil ekspor kacang-kacangan Indonesia setidaknya sebesar US$292 juta. Lalu pada Oktober 2018, ekspor kacang-kacangan sudah menyumbang US$262 juta untuk Indonesia. 

pertanian

Sayur-sayuran

Ekspor sayur-sayuran Indonesia mengalami kenaikan dari sisi volume dan juga nilai. Total produksi total produksi mencapai mencapai 1,6 juta ton. Naik lebih dari 14% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 1,4 juta ton. Nilai ekspornya meningkat lebih dari 12% dari US$116 juta menjadi US$130 juta.

Untuk jenis sayuran andalan ekspor Indonesia adalah kubis, sawi, dan kembang kol. Negara tujuan ekspor utama antara lain Thailand, Singapura, Malaysia, dan Belanda. Sayuran asal Indonesia juga banyak diproduksi di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi penghasil sayuran terbesar di Indonesia. Di luar Jawa, daerah penghasil sayuran lain adalah Kalimantan Selatan. 

Lada

Rempah-rempah yang satu ini adalah alasan orang Eropa datang ke Asia Tenggara, salah satunya adalah Indonesia. Selain banyak digunakan untuk bumbu masak, lada juga memiliki manfaat untuk bidang medis. Lada dipercaya bisa membantu mengobati batuk, mengurangi gejala hidung tersumbat, dan mengatasi sakit kepala.

Hingga saat ini, Indonesia masih termasuk negara pemasok lada utama dunia. Posisinya di urutan tiga dengan menghasilkan 11% pasokan global, unggul tipis atas Cina yang porsinya 10%. Vietnam di urutan pertama dengan memasok 25% kebutuhan lada dunia. Peringkat dua ditempati India dengan 18%.

Untuk daerah penghasil lada itu sendiri berada di wilayah Pulau Bangka, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Ekspor lada Indonesia tahun 2018 mencapai US$123 juta. 

Gondorukem

Gondorukem adalah salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan tinta printer, lem, sabun, alat solder, kertas, vernis, dan sealing wax. Selain itu, gondorukem juga digunakan sebagai bahan pelapis dalam pembuatan obat-obatan serta permen karet. Importir utama untuk komoditas ini adalah Jerman dengan demand 13% produk.

Pertanian Jagung

Jagung banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Beberapa daerah bahkan menggunakan jagung sebagai bahan pokok untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Ekspor jagung Indonesia mengalami kenaikan tajam pada 2018 volume ekspor jagung sebesar 272.057 ton untuk periode Januari-Oktober. Nilainya mencapai hampir US$73 juta. Jagung lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Mulai dari sekadar direbus, dibakar, hingga diolah menjadi maizena untuk bahan baku kue.

Vanili

Vanili mungkin lebih dikenal sebagai pengharum makanan terutama untuk kue. Namun biasanya juga dijual dalam bentuk kering atau bubuk. Negara penghasil vanili terbesar adalah Madagaskar dengan volume 2.926 ton. Sementara Indonesia menempati peringkat dua dengan 2.304 ton. Pada 2018, nilai ekspor vanili dari Indonesia mencapai US$63 juta.

Daerah penghasil vanili di Indonesia adalah Sumatera Utara, Banyuwangi di Jawa Timur, Lampung, Pati di Jawa Tengah, Sumedang di Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Luas perkebunannya terdapat ribuan hektar lahan tanaman vanili dengan kualitas yang baik. Kendati demikian vanili terbaik ada di NTT, khususnya yang ditanam di Flores.

Kakao

Salah satu produk pertanian yang juga tidak kalah penting adalah kakao. Tanaman penghasil sebagai cokelat ini tumbuh hampir di semua pulau di Indonesia. Kendati demikian Sulawesi dan Sumatera adalah daerah penghasil terbanyak untuk tanaman kakao. Sulawesi sendiri menghasilkan setidaknya 60% produksi nasional lalu disusul berikutnya adalah Sumatera dengan 20%.

Ekspor kakao Indonesia tahun lalu Oktober 2018 mencapai 24.038 ton dengan nilai US$62,9 juta. Dari sisi volume, ada kenaikan sekitar 8% dibanding tahun sebelumnya. Dari sisi nilai, kenaikannya mencapai 32,98%. Sementara itu, Indonesia menempati peringkat tiga penghasil kakao terbesar dunia di bawah Ghana dan Pantai Gading.

Baca juga: Obat Herbal Produk Potensial Ekspor 2022, Simak Penjelasannya yuk!

Dari pemaparan sebelumnya, bisa kita simpulkan bahwa sektor pertanian memiliki peluang yang sangat besar di mancanegara. Kamu memiliki produk pertanian untuk diekspor?

#BeraniEkspor bersama AeXI

pertanian

AeXI sebagai akselerator ekspor Indonesia hadir untuk membantu para UKM asal Indonesia agar bisa meningkatkan skala bisnisnya. AeXI memiliki beragam layanannya yang akan menjawab semua kesulitan eksportir. Beberapa layanan tersebut merupakan pengembangan produk, dukungan logistik hingga perizinan dan sertifikikasi juga tersedia disana. Mau ekspor apapun bersama AeXI kamu pasti bisa. Jangan ragu konsultasikan bisnis kamu dengan AeXI, daftarkan bisnis kamu sekarang juga.

Leave a comment