Melansir dari laman milik Kementerian Perdagangan, obat herbal menjadi salah satu dari 10 produk potensial asal Indonesia untuk ekspor. Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis ekspor obat herbal Indonesia ke berbagai negara akan meningkat dalam beberapa waktu mendatang. Pernyataan tersebut selaras dengan tingginya nilai ekspor jamu ke Afrika Barat dengan nilai mencapai US$1,3 juta pada 2020.
Sementara itu berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemendag, untuk kategori suplemen Indonesia berada di peringkat ke-18 di dunia. Total nilai ekspor Indonesia ke dunia pada 2021 mencapai US$41,5 juta meningkat 10,96 persen dibandingkan 2019. Sementara itu sejumlah daerah yang berkontribusi untuk ekspor suplemen herbal Indonesia diantaranya adalah Aceh, Bangka Belitung, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Sekilas Tentang Obat Herbal
Produk herbal umumnya digunakan sebagai tambahan obat-obatan medis dari dokter. Sebelum kamu memakai dan meminumnya, perhatikan penggunaannya supaya tidak menimbulkan masalah.
Obat herbal merupakan bagian dari pengobatan tradisional yang memiliki sejarah cukup panjang. Menurut World Health Organization, terdapat beberapa faktor yang membentuk pengobatan tradisional itu sendiri, diantaranya adalah pengetahuan, keterampilan, dan praktik berdasarkan teori, keyakinan, serta pengalaman dari budaya yang berbeda-beda.
Kendati demikian, pengobatan tradisional terkadang memang memiliki penjelasan ilmiah, tetapi tak jarang pula pengobatan tradisional yang tidak punya bukti ilmiah. Obat alami atau herbal ini dapat digunakan untuk menjaga kesehatan, pencegahan, diagnosis, bahkan dipercaya bisa untuk pengobatan penyakit fisik maupun mental. Sementara itu, kandungan produk herbal sendiri tak lain adalah racikan yang mengandung bahan aktif dari bagian-bagian tumbuhan. Produk herbal bisa kamu temukan dalam bentuk ramuan, teh, sirup, minyak esensial, salep, dan tablet yang mengandung bubuk.
Melansir dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), secara umum obat herbal diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu:
- Jamu,
- Obat herbal terstandar (OHT), dan
- Fitofarmaka.
Apa kegunaan obat herbal?
Dilansir dari berbagai sumber yang terpercaya, seorang ahli menyebutkan bahwa kegunaan atau manfaat utama dari obat tradisional adalah sebagai promosi kesehatan dan terapi untuk kondisi yang dianggap kronis.
Bisa kita lihat di sekeliling kita, seseorang juga mungkin menggunakan pengobatan herbal saat pengobatan konvensional dirasa tidak cukup bekerja untuk pengobatan penyakitnya. Beberapa contoh cukup banyak ditemukan adalah kanker stadium lanjut dan penyakit menular baru lainnya. Selain itu obat tradisional juga kerap digunakan sebagai pengobatan tambahan untuk penyakit akut dan kronis, misalnya penyakit kardiovaskular, gangguan pada prostat, dan inflamasi atau peradangan.
Kendati demikian, sepanjang pandemi ini tak sedikit juga orang yang menggunakan cara atau obat tradisional, seperti tanaman herbal, untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Kegunaannya diyakini aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh manusia meskipun banyak yang tidak melewati pengujian resmi. Artinya, tidak semua obat-obatan alami terjamin dan minim resiko.Berbeda dengan obat yang tersebar di sekitar kita, produk herbal yang akan diekspor akan melalui beberapa proses pengecekan agar kualitasnya bisa terjamin.
Manfaatkan Layanan AeXI untuk Mengembangkan Produk
Kamu tertarik untuk berkontribusi dalam meningkatkan nilai ekspor produk herbal Indonesia?
Ekspor obat khususnya herbal memang tidak bisa dianggap remeh, karena termasuk kedalam kelompok obat-obatan maka sudah pasti akan ada proses panjang untuk memastikan obat tersebut aman dan sesuai standar ekspor. Hal tersebut seringkali menjadi penyebab UKM maju mundur dalam melakukan ekspor. Tak jarang juga UKM tidak tertarik dengan pasar global karena menganggap proses perizinan dan sertifikasi yang rumit.
Semua keluhan tersebut tidak berlaku jika kamu bergabung dengan AeXI. Selaku akselerator ekspor di Indonesia, AeXI memiliki layanan yang bisa menjawab keraguan para UKM dalam melakukan ekspor. Dengan layanan unggulan, AeXI berdedikasi untuk membawa ribuan UKM agar bisa mencicipi gurihnya pasar ekspor.
Produk herbal apalagi berupa obat mungkin akan memakan waktu yang cukup, tapi bersama AeXI kamu tidak perlu khawatir karena kami memiliki layanan untuk pendampingan legal, perizinan, dan juga sertifikasi. Dengan adanya layanan tersebut, AeXI berdedikasi dalam mengaselerasi nilai ekspor produk Indonesia melalui pendampingan legal, serta perizinan dan bahkan juga sertifikasi.
Jika hal tersebut sudah kamu dapatkan, maka bisa dipastikan itu bisa menjadi gerbang pembuka produk kamu mejeng di pasar global. Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa obat herbal termasuk kedalam produk potensial Indonesia pada kancah global, beberapa negara yang jadi tujuan ekspornya adalah Australia, Taiwan, Singapore, India, Hong Kong, Jepang, Malaysia, China, Korea Selatan, Arab Saudi dan lainnya.
Baca juga: Ikan Tuna, Manfaatnya Genjot Ekspor Komoditas Kelautan dan Perikanan
Mengapa obat herbal berpotensi di pasar global?
Khasiat obat herbal Indonesia untuk menjaga kesehatan sudah dikenal sejak lama. Sejak pandemi Covid-19 meluas, masyarakat pun mulai sadar untuk kembali mengonsumsi produk ramuan tradisional. Hal tersebut diharapkan menjadi upaya untuk menjaga kesehatan serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Melansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perindustrian pun mencatat industri kimia, farmasi, dan obat tradisional mampu tumbuh sebesar 5,59% sepanjang kuartal I-2020.
Salah satu alasan mengapa produk herbal Indonesia memiliki potensi tanaman obat yang banyak tumbuh di berbagai wilayah dengan luas sekitar 30.000 spesies dari 40.000 spesies tanaman obat di dunia. Kekayaan tersebut menjadi dasar mengapa produk herbal bisa tumbuh di waktu mendatang dan dianggap sebagai produk potensial. Sumber daya alam tersebut juga sangat prospektif untuk dikembangkan karena kebutuhan yang cukup potensial di pasar lokal maupun global. Bersama AeXI, kamu bisa menafaatkan semua peluang yang ada untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah dari pasar global.
