Skip links

Singkong: Kandungan Gizi, Jenis, Manfaat, Asal dan Peluang Bisnisnya

Singkong merupakan umbi-umbian yang sering digunakan sebagai bahan olahan  pengganti nasi. Kebanyakan Masyarakat Indonesia mengolahnya menjadi tepung, keripik, atau tape dan ada juga daerah yang menjadikan jenis umbian ini sebagai makanan pokoknya. Berikut ini kita akan membahas tentang singkong dengan kandunan gizi, jenis, manfaat daerah penghasil dan peluang bisnisnya.

Kandungan Gizi

Singkong memiliki kandungan yang sangat bermanfaat untuk tubuh manusia. Setidaknya, terdapat kandungan kalori yang 98 persen berasal dari karbohidrat dan sisanya berasal dari lemak dan protein dalam 100 gram. Pada takaran yang sama banyaknya juga memiliki kandungan serat, vitamin dan mineral. 

Berikut daftar kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram singkong: 

  • Air: 61,4 gram
  • Karbohidrat: 36,8 gram
  • Energi: 154 kalori
  • Protein: 1,0 gram
  • Serat: 0,9 gram
  • Lemak: 0,3 gram
  • Kalium: 394 miligram
  • Kalsium: 77 miligram
  • Vitamin C: 31 miligram
  • Fosfor: 24 miligram

Karena kandungan yang dimilikinya maka tak heran jika banyak masyarakat yang berkreasi dengan menggunakan bahan dasar singkong. Tahukah kamu bahwa jenis umbian ini  memiliki variasi yang berbeda-beda berdasarkan jenisnya? 

Jenis-Jenis Singkong

Singkong mentega

Sesuai dengan namanya, singkong mentega memiliki warna daging yang agak kuning seperti warna mentega. Rasa yang diperoleh dari jenis mentega juga cenderung kenyal seperti ketan karena itu jenis mentega banyak digunakan untuk membuat bahan tape karena warnanya cantik dan rasanya manis.

Singkong gajah

Singkong gajah artinya digunakan untuk menamai jenis umbian ini dengan ukuran besar. Secara umum, kita banyak menemukannya  dengan bobot 4-5 kg per batang, namun untuk jenis ini sendiri bisa berukuran hingga 40 kg. Umbian yang dijuluki gajah ini juga bisa menghasilkan umbi yang cukup banyak sekitar 8-12 umbi dalam satu batangnya. 

Dari segi rasa jenis  gajah juga tak kalah enak, rasanya gurih seperti mentega dan juga memiliki rasa pulen yang lekat. Penyandang julukan gajah ini cocok untuk dikreasikan menjadi keripik, opak, tepung dan maupun bahan bioetanol. Tak sulit untuk membedakannya dengan jenis lain karena ukurannya yang besar.

Singkong manggu

Nama singkong ini cukup untuk mendeskripsikan darimana ia berasal. Umbi-umbian yang berasal dari Cimanggu Jawa Barat ini memiliki tekstur empuk, gurih, manis dan juga mengandung pati tinggi. Tak susah untuk menemukan jenis umbian manggu karena peredarannya cukup luas di pasaran. Umbian jenis manggu banyak dikreasikan menjadi keripik, tape, getuk hingga  gorengan. Rata-rata umbi-umbian jenis ini berdiameter 4-5 cm dengan bobot terbesarnya 10 kg per batang.

Singkong putih

Sesuai dengan namanya, jenis umbi-umbian yang satu ini memiliki warna putih yang sangat khas dan bersih dengan teksturnya yang keras. Jenis umbian yang ini banyak digunakan digunakan untuk berkreasi dalam membuat makanan yang dikukus atau direbus seperti kolak, atau getuk. Berbeda dengan jenis sebelumnya, jenis ini rata-rata hanya  menghasilkan 2-3 kg umbi.

Baca juga: 9 Resep Kue Kering Lebaran dan Peluang Bisnisnya di 2022

 

singkong

Daerah penghasil singkong di Indonesia

Lampung – Daerah penghasil singkong asal Sumatra

Lampung adalah salah satu daerah dengan hasil singkong terbanyak. Umbi-umbian tersebut berasal dari beberapa daerah diantaranya Tulang Bawang, Lampung Tengah, dan Lampung Timur.

Jika digabungkan, ketiganya memiliki jumlah lahan seluas 79.805 hektar. Tanah tersebut digunakan untuk pembibitan, penanaman, hingga memanen. Masyarakat sekitar memang lebih banyak yang berprofesi sebagai petani sehingga hasil bumi pada wilayah tersebut sangat tinggi.

Jawa Barat – Daerah penghasil dengan beberapa titik sekaligus

Beberapa kota dan kabupaten yang ada pada provinsi Jawa Barat masih banyak menghasilkan hasil bumi yang melimpah. Provinsi Jawa Barat juga menjadi salah satu daerah produsen singkong dalam jumlah yang besar. Tersebar di beberapa kota diantaranya adalah Bandung, Garut, Sukabumi, Bogor, hingga Cianjur menjadi penghasil terbesar pada wilayah ini

Jawa Tengah – Daerah penghasil untuk aneka olahan

Tidak mau kalah dari Jawa Barat, Jawa tengah juga turut berkontribusi dalam menghasilkan umbi-umbian yang berkualitas dari Indonesia. Beberapa daerah yang menjadi penghasil diantaranya adalah Kebumen, Banyumas, Banjarnegara, hingga Cilacap. Dari berbagai daerah tersebut setidaknya  3.571.594 ton dihasilkan dalam  setiap tahunnya.

Jawa Timur – Daerah penghasil untuk diekspor

Masih berada di pulau jawa, Jawa Timur juga menjadi daerah penghasil umbi-umbian dengan kualitas yang sangat baik. Menurut sebuah data, Jawa Timur bahkan telah memasok hasil bumi tersebut untuk di ekspor ke negara lain seperti Slovakia. 

Produksi umbi-umbian jenis ini memang sangat menjanjikan bagi masyarakat. Beberapa daerah yang menghasilkan diantaranya adalah Malang, Ponorogo, Pacitan, dan Kediri. Angka yang dihasilkan juga sangat fantastis yaitu sebanyak 3,1 juta ton.

Daerah Istimewa Yogyakarta – Daerah penghasil singkong terutama Gunung Kidul

D.I Yogyakarta sebagai pusat budaya jawa dengan ciri khas mataram juga menjadi daerah penghasil yang fantastis. Alasan kenapa Jawa menjadi daerah penghasil umbi-umbian adalah karena kultur masyarakatnya itu sendiri. Mereka mampu mengolahnya menjadi berbagai macam makanan. Bahkan masyarakat daerah Gunung Kidul, D.I Yogyakarta masih banyak yang menanam jenis umbi-umbian ini hingga mereka memiliki varietas khusus bernama Ketan Bima Sena.

Sulawesi Selatan – Daerah penghasil singkong yang bermitra dengan perusahaan swasta

Majunya komoditas ini pada masyarakat Sulawesi juga tak luput dari dukungan pemerintah. Berbagai upaya telah dilakukan diantaranya bekerjasama dengan perusahaan swasta dan juga program lain yang bertujuan untuk meningkatkan nilai dari komoditas ini. Upaya pemerintah Sulsel dalam menggalakan budidaya dan pengembangan terhadap komoditas jenis umbi-umbian ini berjalan lancar. 

Penanamannya pada daerah ini cukup berkembang pesat meliputi Bulukumba, Maros, dan Gowa menjadi produsen yang terbesar dari Sulawesi Selatan.

Sumatera Utara – Daerah penghasil dalam jumlah besar

Produksi umbi-umbian pada wilayah ini menghasilkan angka sebanyak 1.619.495 ton saat panen setiap tahunnya. Dengan angka tersebut, sumatera utara menempati urutan kelima sebagai wilayah penghasil jenis umbi-umbian ini. 

Beberapa daerah yang berkontribusi dalam menghasilkan diantaranya adalah Tapanuli Utara, Labuhan Batu, Deli Serdang, Simalungun, hingga Dairi. Karena cukup banyak daerah yang berkontribusi maka tak heran jika jenis umbi-umbian yang berasal dari daerah ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya sendiri. Lebih dari itu, hasil umbi-umbian jenis ini juga dikirim untuk memenuhi kebutuhan pada daerah sekitarnya.

singkong

Kalimantan Selatan – Daerah penghasil singkong untuk makanan utama

Sama seperti Sulawesi, di Kalimantan juga terdapat kontribusi pemerintah dalam memajukan komoditas ini. Pemerintah telah melakukan upaya yang luar biasa dengan menggalakan penanaman kembali komoditas Singkong di wilayah ini. Hal tersebut pasti bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian petani. Pemerintah secara khusus berfokus pada edukasi petani dari daerah Pulau Pisau yang memiliki potensi tinggi sebagai produsen komoditas singkong.

Sumatera Barat – Daerah penghasil singkong setelah komoditas kelapa sawit

Meski hasilnya tidak sebanyak daerah lain, namun provinsi Sumatera barat termasuk salah satu dari 11 provinsi penghasil singkong dalam jumlah banyak. Tidak unggul seperti kelapa sawit, singkong yang dihasilkan bisa mencapai angka  208.382 ton dalam satu tahunnya.

Nusa Tenggara Timur – Daerah penanam singkong sebagai bahan pokok

NTT termasuk salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Tidak hanya padi atau jagung yang terkenal sebagai komoditas pangan, NTT juga mampu memproduksi singkong dalam jumlah yang sangat besar. NTT dapat memproduksi singkong atau ubi kayu sebanyak 637.315 ton dalam setahun.

Sulawesi Tenggara – Daerah penghasil singkong yang memiliki banyak titik panen

Meski jumlahnya tidak terlalu besar, namun Sulawesi tenggara juga menjadi salah satu daerah penanam singkong. Secara keseluruhan, jumlah produksi singkong dari provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebesar 175.095 ton dalam setahunnya. Faktanya, jumlah tersebut masih lebih banyak apabila Anda bandingkan dengan provinsi lain. Beberapa daerah seperti Poso, Banggai, hingga Parigi Moutong menjadi wilayah produsen singkong terbesar dari Sulawesi Tenggara.

Bisnis Ekspor Keripik Singkong

Sebuah produk makanan ringan asal Kabupaten Magelang yang memproduksi keripik singkong berhasil merambah pasar Eropa. Dalam laman resminya, Ganjar Purnomo selaku kepala daerah turut berkomentar dengan menyampaikan rasa bangganya. Berkat Ekspor yang dilakukannya, nilai ekspor juga turut bertambah hingga 30 %. 

Ganjar juga tutu menyoroti usaha yang dilakukan oleh eksportir tersebut lantaran sepanjang pandemi banyak masyarakat yang mengeluh soal pendapatan.  Namun sebenarnya di masa sulit tersebut kita justru ditantang untuk lebih kreatif lagi dalam melihat keadaan sekitar agar bisa bermanfaat. 

singkong

Negara Tujuan Ekspor Singkong

Berikut negara tujuan ekspor keripik singkong yang banyak mendatangkan keripik singkong asal Indonesia:

Jerman

Sebagian negara maju yang terletak di kawasan Eropa Barat, banyak masyarakat Jerman yang menggeluti bidang kuliner. Menurut sebuah catatan profesi yang dicari di Jerman salah satunya adalah juru masak handal. Namun yang menjadi unggul, para importir di sana terus memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mendatangkan cemilan keripik singkong jadi.

Hong Kong

Sebagai salah satu wilayah adidaya di Asia, Hong Kong memiliki peranan penting dalam mempekerjakan para TKI serta mendatangkan produk-produk Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan hubungan diplomasi ekonomi yang terjalin cukup baik antara Indonesia dengan Hong Kong. Hubungan diplomasi tersebut setidaknya menekankan 3 hal utama, yaitu meningkatkan intensitas kerja sama perdagangan, pemanfaatan peluang yang belum tergarap, serta penguatan dukungan Pemerintah dalam bentuk insentif bagi dunia usaha.

Belgia

Memiliki hubungan baik dengan Indonesia yang terjalin selama 70 tahun, Belgia membuka peluang besar bagi para industri makanan di tanah air untuk bisa ekspor ke negara yang terkenal dengan kota Brussel ini.

Belanda

Produk makanan ringan keripik singkong, asal perusahaan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) justru berhasil menembus pasar Eropa. Belanda menjadi yang terbanyak menyuplai keripik kentang ke restoran Indonesia yang bertebaran di sepanjang negara tersebut.

Korea Selatan

Cemilan khas Jawa Barat ini disukai di sana terutama pada saat musim dingin. Makanan seperti keripik singkong biasanya oleh warga sana dipasangkan bersama minuman penghangat. Setidaknya terdapat lima produk UMKM asal Jawa Barat yakni jenis camilan seperti keripik singkong, ubi, tempe, pisang, dan kerupuk kulit, berhasil menembus pasar Korea Selatan.

Ekspor Singkong bersama AeXI

singkong

AeXI! sebagai akselerator ekspor berkomitmen untuk membantu para UKM asal Indonesia agar produknya bisa bersaing di pasar global. Bersama AeXI, ada banyak UKM yang sudah bersaing di pasar global dengan meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Sedikit catatan untuk kamu juga  bahwa produk-produk asal Indonesia dianggap sebagai produk berkualitas di mancanegara. Jadi secara branding, kamu sudah memiliki keunggulan otomatis. Untuk itu, jangan ragu untuk #BeraniEkspor dengan kami dan wujudkan impian kamu untuk memulai bisnis dengan skala yang lebih besar.

Leave a comment