Rumput Laut: Jenis, Manfaat, dan Nilai Bisnis yang Menjanjikan
Rumput laut atau gulma laut atau sering juga disebut ganggang laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang berada di wilayah pesisir atau di dalam lautan. Sebenarnya, secara botani istilah dan penyebutan rumput laut termasuk rancu karena digunakan untuk dua kelompok “tumbuhan” yang berbeda. Sumber daya alam ini merupakan anggota dari kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga atau ganggang. Sumber daya ini sangat mudah ditemui di perairan dengan keberadaan ekosistem lain yaitu terumbu karang.
Hasil alam yang satu ini banyak ditemukan tumbuh di atas substrat pasir dan karang yang mati. Di daerah pantai bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatra, gulma laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal. Hal itu berguna untuk melindungi pantai dari deburan ombak.
Sebagai negara maritim, keberadaannya bukanlah sesuatu yang aneh, bahwa sumber daya alam yang satu ini ditemukan sangat melimpah di Indonesia. Hal tersebut karena manfaat yang didapatkan sangat berguna untuk kehidupan manusia. Sumber daya alam yang satu ini bisa diolah menjadi makanan yang beragam. Karena itu, mereka dianggap sebagai salah satu sumber daya alam yang potensial dalam bisnis termasuk bisnis ekspor. Sebelum membahas lebih jauh, yuk simak beberapa jenisnya di bawah ini:
Jenis Rumput Laut
1. Wakame
Wakame adalah jenis yang paling sering ditemukan dalam masakan Asia. Contohnya seperti sup, salad, dan miso. Dilansir dari sumber yang terpercaya, wakame umumnya berwarna hijau tua seperti sayuran karena bentuknya menyerupai sawi saat dimasak. Meskipun berwarna hijau tua, wakame diklasifikasikan sebagai rumput laut coklat. Biasanya wakame akan dikemas dalam keadaan kering dan diasinkan. Untuk pengemasannya, jenis sumber daya alam yang ini biasanya juga divakum.
Untuk mengolah, wakame perlu direndam menggunakan air hangat selama beberapa menit. Proses ini biasanya dilakukan untuk menghidrasi wakame yang dikeringkan. Jenis yang satu ini memiliki cita rasa asin, umami, tidak amis, sedikit rasa manis, serta bertekstur kenyal saat digigit.
2. Kombu
Kombu berasal dari Bahasa Jepang atau kombu yang artinya ditujukan untuk spesies yang kering, berwarna coklat, dan bisa dikonsumsi sebagai bahan makanan. Dilansir dari sumber yang terpercaya, jenis ini tubuh subur di air dingin. Biasanya kombu ditemukan di lepas pantai daerah Hokkaido, Jepang, dan sepanjang pantai California. Kombu punya nama tersendiri di berbagai negara, yaitu haidai dalam Bahasa China dan dasima dalam Bahasa Korea.
Di Jepang, kombu dijadikan bahan serbaguna selama lebih dari seribu tahun. Kombu umumnya dijual dalam bentuk kering berupa strip lebar dan ada juga yang menyediakan dalam bentuk bubuk. Menambahkan dari laman Michelin Guide, kombu kerap dilarutkan untuk dashi, yaitu kaldu sup khas Jepang, kaldu shabu-shabu, dan sebagai bumbu nasi sushi.
3. Nori
Yang satu ini pasti kamu bisa menebak. Nori adalah jenis yang sering digunakan untuk membungkus gulungan sushi atau onigiri. Jika makanan ini umumnya disajikan dalam keadaan basah, lain cerita dengan nori yang digunakan dalam keadaan kering. Nori disebut juga dengan bejana ungu karena nori berwarna merah keunguan saat masih basah. Akan tetapi, nori akan berubah menjadi hijau saat dikeringkan.
Proses pengeringan nori sendiri mirip dengan pembuatan kertas yaitu akan dikeringkan dengan cara dipanggang sambil ditekan untuk membentuk lembaran kering yang tipis. Selain berbentuk kertas, nori banyak disajikan dalam bentuk bubuk. Jenis nori yang satu ini biasanya digunakan sebagai bumbu untuk masakan tradisional Jepang contohnya okonomiyaki dan yakisoba.
4. Dulse
Dulse atau sering disebut juga dengan palmaria palmata adalah jenis yang tumbuh di perairan dingin Atlantik Utara dan lautan Pasifik Utara. Warnanya cenderung kemerahan dan tumbuh menempel pada batu. Dulse pertama kali dipanen di Skotlandia dan Islandia lebih dari seribu tahun yang lalu. Jenis rumput laut ini biasanya dijual dengan bentuk yang beragam, misalnya serpihan kering atau bubuk. Biasanya dulse akan disajikan sebagai makanan yang digoreng seperti kerupuk. Tak hanya itu, dulse juga bisa dijadikan sebagai bumbu masakan pada olahan daging.
5. Rumput Laut Hijiki
Hijiki atau Sargassum fusiforme adalah rumput laut coklat yang akan berubah warna menjadi hitam jika telah dikeringkan. Sekilas, bentuknya mirip dengan ranting kayu yang berukuran kecil dan tipis. Hijiki banyak ditemukan di garis pantai berbatu di China, Jepang, dan Korea. Jenis ini bisa direbus dan didehidrasi terlebih dahulu sebelum nantinya disajikan. Beda dengan jenis lain, jenis ini tidak terlalu didominasi oleh rasa asin. Hijiki biasanya dikemas dalam keadaan kering dan dapat ditemukan di sebagian besar toko bahan makanan Asia.
6. Irish Moss
Irish Moss atau Chondrus crispus adalah rumput laut merah yang berasal dari garis pantai Atlantik di Inggris, Amerika Serikat dan Eropa. Jenis ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengental karena mengandung zat seperti jeli (karagen). Irish moss dapat ditemukan dalam campuran makanan penutup seperti tapioka dan es krim.
7. Rumput Laut Ogonori
Ogonori atau sering disebut Gracilaria adalah jenis gulma laut yang kerap disebut sebagai lumut laut dengan warna merah keunguan. Jenis ini banyak diolah dengan cara diasamkan atau dicampur dengan salad. Dilansir dari sumber yang terpercaya, ogonori juga merupakan rumput laut yang dijadikan sebagai sumber agar-agar. Hal tersebut lantaran jenis ini karena mengandung zat seperti jeli. Jenis rumput laut ini dapat ditemukan di toko bahan makanan dalam bentuk setrip kering atau bubuk.
Rumput laut dikenal sebagai bahan baku pembuatan?
Di Indonesia, rumput laut dikenal sebagai bahan baku pembuatan agar-agar. Hal ini dikarenakan ia memiliki tekstur yang relatif bervariasi, mulai dari renyah hingga kenyal. Namun, sumber daya alam yang satu ini juga banyak ditemukan sebagai bahan pendamping untuk masakan seperti sup, sushi, atau lainnya.
Manfaat rumput laut untuk kesehatan
Dilansir dari sebuah sumber, berikut ini diantaranya beberapa manfaat dari rumput laut:
Menurunkan berat badan
Menyembuhkan luka
Menguatkan tulang dan gigi
Menambah energi
Mencegah risiko diabetes
Mencegah pembengkakan kelenjar tiroid
Melawan radikal bebas
Memelihara kesehatan jantung dan lainnya
Peluang Bisnis Rumput Laut
Rumput laut adalah komoditas yang sangat populer baik itu di Indonesia maupun di luar negeri. Rumput laut juga termasuk bahan makanan yang bisa dijadikan dalam bentuk masakan apapun. Hal tersebut yang menjadikan rumput laut memiliki peluang bisnis yang menjanjikan. Peluang bisnisnya juga tidak hanya di Indonesia tetapi juga di mancanegara. Nilai Ekspor Rumput Laut Hingga Oktober 2021 capai USD 177,99 juta. Berdasarkan hasil kajian IEB Institute (Indonesia Eximbank Institute), nilai ekspor rumput laut selama periode Januari-Oktober 2021 tercatat naik sebesar 20,42% year-on-year (yoy) mencapai USD 177,99 juta
Baca juga: Tas Noken Papua Incar Pasar Luar Negeri? Yuk Simak Penjelasannya
#BeraniEkspor bersama AeXI
Kamu bisa menjadi bagian dari pengusaha yang meningkatkan nilai ekspor baik itu rumput laut atau komoditas lain. AeXI selaku akselerator ekspor Indonesia akan selalu siap untuk membantu kamu dan para UKM lainnya untuk menembus pasar global. AeXI memiliki digital marketing service yang sangat membantu UKM, untuk berkembang. Mulai dari akses ke pasar global, pengembangan produk, dukungan logistik hingga pendampingan legal dan sertifikasi. Yuk #BeraniEkspor bersama AeXI dan daftarkan bisnis kamu sekarang juga.