Skip links

Jamur Tiram: Cara Budidaya dan Peluang Bisnisnya

Jamur tiram adalah salah satu komoditas hortikultura yang kaya akan protein baik. Dalam sebuah laporan, USDA merilis bahwa dalam setiap 100 gram jamur terdapat setidaknya 3,1 gram protein. Jamur memiliki rasa yang lezat dan juga manfaat baik untuk tubuh. Dalam beberapa laporan, jamur juga diyakini dapat meredakan kanker, pencegah HIV dan berbagai manfaat lainnya.

Peluang bisnis jamur tiram

Potensi untuk jamur tiram itu sendiri  dinilai sangat besar dan dapat menciptakan peluang bisnis yang luas. Budidaya jamur tiram juga dinilai cukup mudah dengan metode yang ramah lingkungan semua masyarakat bisa melakukannya. Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari juga mengungkapkan bahwa dirinya mendorong para petani jamur untuk meningkatkan produksinya.

Menurut Retno, produksi jamur pada 2019 tercatat sebanyak 33.163 ton. Sementara itu, potensi pasar luar negeri yang konsumsi jamurnya tinggi diantaranya adalah Perancis, Jerman, Rusia, USA, Timur Tengah, Korea, China Jepang. Menurut Retno, budidaya jamur sangat mudah dan tidak memerlukan area yang luas sehingga semua masyarakat bisa berkontribusi untuk terus meningkatkan produksi. 

Keunggulan dalam budidaya jamur tiram itu sendiri adalah dengan menggunakan limbah tetapi tidak menghasilkan limbah. Contoh limbah yang banyak digunakan adalah limbah dari jerami padi, serbuk gergaji lalu limbah tekstil kapas dan lainnya. Untuk perputarannya itu sendiri memang cukup cepat. Dalam sebulan jamur merang sudah panen dan bisa untuk dijual. 

jamur

Seorang pengusaha jamur tiram Triono mengungkapkan bahwa jamur mudah untuk dikembang khususnya karena lahan yang tersedia di Indonesia juga sangat luas. Menurut Triono, pemilik CV AAC jika ingin budidaya jamur kamu harus menyiapkan baglog dan bahan baku media tanam lalu nantinya teknik penaburan bibit, inkubasi, pemeliharaan kumbung hingga proses panen.  Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara budidaya jamur tiram yang bisa kamu pelajari: 

Cara budidaya jamur tiram

Siapkan Kumbung

Kumbung atau dikenal juga dengan rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya adalah sebuah bangunan atau ruangan yang diisi dengan rak untuk meletakkan baglog sebagai media tanam bibit jamur tiram. Untuk membuat kumbung cukup sederhana karena biasanya terbuat dari bambu atau kayu. 

Sementara dinding kumbung bisa dibuat dari papan dan atap kamu bisa menggunakan genteng. Sementara itu untuk bagian lantainya biasanya akan menggunakan tanah supaya air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.

Ukuran kumbung sebaiknya tidak kurang dari 40 cm dan rak bisa dibuat hanya 2-3 tingkat saja. Lebar rak itu sendiri 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak ini akan mampu menyimpan 70-80 baglog. Banyaknya rak nantinya kamu disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.

Sebelum memasukan baglog dalam rak, membersihkan kumbung dan rak-rak dari kotoran. Kamu juga perlu lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. lalu diamkan selama 2 hari sebelum baglog dimasukkan ke kumbung.

Menyiapkan Baglog

Karena jamur tiram merupakan jamur kayu sehingga bahan utama dari baglog adalah serbuk gergaji itu sendiri. 

Baglog dibungkus menggunakan plastik berbentuk silinder lalu satu di antara ujungnya diberi lubang. Nantinya di lubang inilah jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.

Cara Merawat Baglog

Untuk hasil maksimal, kamu harus merawat baglog dengan baik. Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak yaitu dengan diletakkan secara vertikal dan horizontal. 

Kedua cara ini memiliki kelebihan masing-masing. Jika kamu meletakkan secara vertikal lubang baglog akan menghadap ke atas, sedangkan cara horizontal, lubang baglog akan menghadap ke samping.

Jika disusun secara horizontal akan menjadi lebih aman dari siraman air. Jika penyiraman berlebih, air tidak akan masuk ke baglog. 

Selain itu, nantinya lebih mudah saat melakukan panen. Hanya saja penyusunan dengan cara horizontal ini lebih banyak memakan ruang.

Berikut cara budidaya jamur tiram dan perawatannya:

  • Sebelum menyusun baglog kamu harus buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Selanjutnya diamkan kurang lebih selama lima hari. Jika lantai terbuat dari tanah, lakukan juga penyiraman untuk menambah kelembaban ruangan. 
  • Selanjutnya potong ujung baglog untuk memberikan ruang tumbuh lebih lebar. Lalu biarkan selama tiga hari dan jangan disiram. Kamu, hanya perlu siram pada bagian lantai saja.
  • Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sendiri sebaiknya membentuk kabut dan bukan tetesan-tetesan air. Makin sempurna pengabutan, akan semakin baik. 
  • Kamu bisa menyiramnya 2-3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Sementara untuk suhu ruangan sendiri harus berada di kisaran 16-24 derajat celcius.

Memanen Jamur Tiram

Baglog jamur bisa dipanen sebanyak kurang lebih  5-8 kali dengan perawatan yang baik. Baglog dengan bobot sekitar 1 kilogram bisa menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kilogram. Panen ini dilakukan saat jamur telah mekar dan membesar. Misalnya jika ujung-ujungnya telah terlihat meruncing dan tudungnya belum pecah sementara warnanya masih putih bersih.

Pastikan kamu memanen jamur di waktu yang tepat sebab, jika masa panen lewat setengah hari saja, warna bisa menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya akan pecah.

Baca juga: Hortikultura adalah: Ciri, Jenis dan Peluang dalam Bisnis Ekspor


#BeraniEkspor bersama AeXI

jamur tiram

AeXI merupakan akselerator ekspor Indonesia yang hadir untuk membantu para UKM supaya bisa meningkatkan skala bisnisnya di pasar global. AeXI memiliki layanannya unggulan yang bisa menjawab semua kesulitan eksportir. Beberapa layanan tersebut diantaranya adalah pengembangan produk, dukungan logistik hingga perizinan dan sertifikikasi juga tersedia disana. Mau ekspor apapun bersama AeXI kamu pasti bisa. Jangan ragu konsultasikan bisnis kamu dengan AeXI, daftarkan bisnis kamu sekarang juga.

Leave a comment