Skip links

Beras DKI Jakarta di Ekspor ke Saudi Arabia, Ini Fakta Menariknya

Beras menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat karena itu keberadaannya sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, besar adalah makanan pokok yang wajib dikonsumsi sehari-hari. Hasil pertanian ini termasuk salah satu hasil pertanian yang juga banyak diekspor ke berbagai negara. 

Perdana, DKI Jakarta Ekspor Beras

Baru-baru ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin pelepasan 19 ton beras yang akan diekspor ke Saudi Arabia. Meskipun DKI Jakarta tidak memiliki lahan yang cukup untuk menanam beras namun menariknya Jakarta dapat memasok kebutuhan beras bagi warganya hingga bisa mendistribusikannya ke luar negeri. Mungkin kamu akan bertanya bagaimana bis DKI Jakarta yang tidak memiliki lahan pertanian yang cukup bisa ekspor beras ke luar negeri? 

Menurut pemaparan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bahwa hal itu terjadi karena Jakarta disupply oleh daerah-daerah penyangga dalam memenuhi kebutuhan beras warganya, utamanya daerah-daerah yang menghasilkan surplus hasil pertanian yang satu ini. 

Mengingat pernyataan tersebut, lantas dimana sebenarnya daerah penghasil beras terbanyak di Indonesia? berikut pemaparannya:

Beras yang mana adalah salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia termasuk salah satu yang terpenting untuk dijadikan fokus pertanian. Hal ini juga didukung dengan luasnya lahan sawah yang tersebar di setiap provinsi yang ada di Indonesia. Setiap provinsi berkontribusi dalam memasok hasil pertanian yang nantinya akan disebarkan ke semua wilayah Indonesia. Tak hanya itu bahkan banyak juga yang satu ini diekspor ke mancanegara. Dibawah ini kita akan membahas mengenai jumlah dari hasil panen beras untuk beberapa provinsi. Besaran produksi hasil pertanian ini dihitung berdasarkan keseluruhan hasil panen dalam bentuk gabah kering giling (GKG).

10 Daerah Penghasil Beras

Mengutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari hingga Mei 2021 produksi makanan pokok yang satu ini di Indonesia mencapai 17,51 juta ton. Jumlah tersebut diakumulasi dari berbagai wilayah. Berikut data untuk 10 provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia mengutip dari laman resmi Kementerian Pertanian pada 2019:

  1. Provinsi Jawa Tengah, dengan luas lahan sekitar 1.678.479 hektare yang menghasilkan padi sekitar 9.655.653 ton GKG atau setara 5.539.448 beras.
  2. Provinsi Jawa Timur, dengan luas lahan 1.702.426 hektare yang menghasilkan padi 9.580.933,88 ton GKG atau setara 5.496.581 ton.
  3. Provinsi Jawa Barat, dengan luas lahan 1.578.835 hektare yang menghasilkan padi 9.084.957 ton GKG atau setara 5.212.039 ton beras.
  4. Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luas lahan 1.010.188 hektare yang menghasilkan padi 5.054.166 ton GKH atau setara 2.899.575 ton.
  5. Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas lahan 539.316 hektare yang menghasilkan padi 2.603.396 ton GKG atau setara 1.493.568 ton.
  6. Provinsi Lampung, , dengan luas lahan 464.103 hektare yang menghasilkan padi 2.164.089 tin GKG atau setara 1.241.538 ton.
  7. Provinsi Sumatera Utara, dengan luas lahan 413.141 hektare yang menghasilkan padi 2.078.901 ton GKG atau setara 1.192.665 ton.
  8. Provinsi Aceh dengan luas lahan 310.012 hektare yang menghasilkan padi 1.714.437 ton GKG atau setara 983.572 ton.
  9. Provinsi Sumatera Barat, dengan luas lahan 311.671 hektare yang menghasilkan padi 1.482.996 ton GKG atau setara 850.794 ton.
  10. Provinsi Banten, dengan luas tanam 303.731 hektare yang menghasilkan padi 1.470.503 ton GKG atau setara 843.627 ton.

Dari 10 provinsi tersebut Indonesia mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat untuk kehidupan sehari-hari. Tak hanya DKI Jakarta banyak juga pengusaha yang berhasil melakukan ekspor beras. Negara tujuan ekspor untuk komoditi ini dari Indonesia diantaranya adalah Malaysia,Singapura, Australia, Jerman, Italia, Belgia dan Amerika Serikat.

Data Ekspor Badan Pusat Statistik (BPS) 

Dalam sebuah laporan ekspor beras Indonesia mencapai 317,81 ton pada triwulan IV 2021. Angka tersebut melonjak 96,66% dibanding triwulan IV 2020. Sementara itu, nilai ekspor hasil pertanian yang satu ini pada triwulan IV tahun lalu hanya mencapai angka US$ 262,71 ribu, turun 86,7% dari triwulan sebelumnya dan juga turun 21,22% dibanding kuartal IV 2020. 

Jika diakumulasikan periode triwulan I – IV 2021, volume ekspor makanan pokok ini mencapai 3,26 ribu ton. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa volume tersebut melonjak hampir 9 kali lipat atau 790,77% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Total akumulasi ekspor beras Indonesia sepanjang triwulan I – IV tahun lalu senilai US$ 2,61 juta. Nilai tersebut melesat 157,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Jamur Tiram: Cara Budidaya dan Peluang Bisnisnya

#BeraniEkspor bersama AeXI

beras

AeXI adalah akselerator ekspor Indonesia yang membantu para UKM untuk meningkatkan skala bisnisnya di mancanegara. AeXI memiliki layanan unggulan yang akan menjawab semua kesulitan eksportir selama ini. Beberapa layanan tersebut diantaranya adalah akses ke pasar global, pengembangan produk, dukungan logistik hingga perizinan dan sertifikikasi juga tersedia disana. Kamu mau ekspor apapun bersama AeXI pasti bisa. Jangan ragu konsultasikan bisnis kamu dengan AeXI, daftarkan bisnis kamu sekarang juga.

Leave a comment