Skip links

10 Produk Potensial Ekspor dari Kementerian Perdagangan

Dalam dunia ekspor, tidak hanya ada komoditas unggulan semata melainkan terdapat juga daftar panjang komoditi potensial di dalamnya. Setelah sebelumnya kita membahas mengenai beberapa komoditas unggulan ekspor Indonesia, kali ini kita akan membahas komoditi yang dianggap memiliki potensi besar dalam pasar ekspor. Jika produk kamu tidak masuk dalam daftar komoditi unggulan, yuk simak artikel ini, mana tahu ada dalam daftar komoditi yang potensial. 

Produk potensial dalam ekspor menurut Kementerian Perdagangan

Kerajinan

Kerajinan adalah salah satu komoditas dari Indonesia yang memiliki potensi berkembang dalam dunia ekspor. Indonesia memang kaya akan budaya dan kearifan lokal yang mendorong para seniman untuk lebih banyak berkreasi disana. Kerajinan hasil dari seniman Indonesia juga sarat akan makna yang mendalam sehingga nilainya tak main-main. 

Produk kerajinan juga tersebar di beberapa daerah yang hampir di semua wilayah Indonesia. Misalnya seperti kerajinan  rotan yang berpusat pada daerah, Cirebon, Jepara, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sukoharjo. 

Sementara itu, dilansir dari lama milik Kementerian Perdagangan, negara tujuan ekspor kerajinan itu sendiri adalah Australia, Jepang, Singapura, Hong Kong, Korea Selatan,Nigeria, Afrika Selatan, Saudi Arabia, Amerika Serikat, Jerman, italy, Spain, dan lainnya. 

Dalam sebuah laporan disebutkan bahwa pada 2021 ekspor produk kerajinan tangan Indonesia tumbuh 16,48% dengan mencapai USD 743,50 juta. Sedangkan pada 2020 nilainya mencapai USD 638,33 juta. Dari angka yang dihasilkan tersebut, Indonesia memiliki pangsa pasar di Amerika Serikat 58,89%, Malaysia 7,54%, Belanda 3,86%, Jepang 3,70%, dan Jerman 3,64%.

Produk Perikanan

Sebagai negara maritim Indonesia juga memiliki potensi yang sangat tinggi dalam ekspor perikanan. Komoditas yang satu ini tentunya bukanlah sesuatu yang aneh apalagi baru. Produk perikanan sendiri memiliki negara tujuan ekspor seperti Australia, Jepang, Singapura, China, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Thailand, dan Korea Selatan.

Dilansir dari sumber yang terpercaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa nilai ekspor produk perikanan sepanjang tahun 2021 mencapai USD5,72 miliar atau meningkat 9,82% dibanding tahun 2020.

Obat-obatan Herbal

Indonesia yang sangat kaya akan berbagai jenis tanaman herbal menjadi rumah bagi obat-obatan herbal yang di ekspor. Sejak zaman dahulu, obat herbal dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit sehingga meskipun zaman telah berubah namun eksistensinya tetap dicari.

Negara tujuan ekspor  untuk obat-obatan herbal diantaranya adalah Australia, Taiwan, Singapura, India, Hong Kong, Jepang, Malaysia, China, Korea Selatan, Arab Saudi, dan lainnya.

Pada tahun 2021, total nilai ekspor jamu Indonesia ke dunia pada 2021 mencapai US$41,5 juta atau meningkat 10,96 persen dibandingkan 2019.

Produk Kulit

Selain tiga komoditi di atas, ada juga kulit sebagai salah satu komoditas potensial dalam ekspor. Produk kulit sendiri memiliki negara tujuan ekspor antara lain seperti Hong Kong, Vietnam, Singapura, China, Thailand, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Taiwan, Afrika Selatan, Mesir, Amerika Serikat, Brazil, Inggris dan lainnya.  Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 42,51 triliun pada 2021.

Makanan Kemasan

Sebagai negara yang kaya akan kuliner, Indonesia juga cukup potensial dalam ekspor makanan kemasan. Banyaknya bahan makanan yang tersebar di Indonesia juga menjadi faktor pendukung untuk memajukan ekspor makanan kemasan. Adapun 15 teratas makanan olahan yang berkontribusi mendongkrak ekspor makanan diantaranya adalah waffle dan wafer, ikan kemasan, mie instan, biskuit, cemilan buah dan kacang, saus, kembang gula, minuman ringan, sereal, coklat, olahan makanan dari tepung, dan jus nanas.

Sementara itu, negara tujuan ekspor untuk makanan kemasan adalah Singapura, Jepang, Malaysia, Filipina, Hong Kong, India, Thailand, Taiwan, Australia, Vietnam, Korea Selatan dan lainnya. 

Nilai ekspor makanan dan minuman juga sangat fantastis, sepanjang bulan Januari-September 2021, total nilai ekspor industri mamin mencapai US$ 32,51 miliar (Rp 465 triliun) atau meningkat 52% dibanding periode yang sama tahun 2020.

Perhiasan

Melansir dari lama resmi milik Kementerian Perindustrian, Indonesia masuk kedalam 10 besar eksportir perhiasan dunia. Industri perhiasan adalah salah satu sektor andalan dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional melalui capaian nilai ekspornya. Hal ini lantaran komoditi  perhiasan dalam negeri mampu berdaya saing global dan memiliki nilai tambah tinggi.

Negara tujuan ekspor perhiasan asal Indonesia diantaranya adalah Singapore, Hong Kong, Australia, Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Italia.

Sementara itu, nilai ekspor untuk komoditi emas dan perhiasan emas Indonesia ternyata laris manis di pasar internasional. Nilai penjualan atau ekspor komoditas ini yang mencapai USD 8 miliar (Rp 114,9 triliun) ke berbagai negara di dunia.

Minyak Nabati

Menjadi salah satu komoditi yang potensial di bidang ekspor, minyak nabati membuktikan popularitasnya dengan nilai ekspor yang fantastis. Badan Pusat Statistik (BPS) mendata nilai ekspor lemak dan minyak nabati/hewan pada semester I/2020 tumbu 10,33 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 menjadi US$8,9 miliar.

Minyak nabati di ekspor ke berbagai negara antara lain adalah Singapore, Malaysia, Thailand, Jepang, Vietnam, China, Hong Kong, Taiwan, India, Pakistan, Arab Saudi, Nigeria, Amerika Serikat dan lainnya.

Rempah-rempah

Rempah-rempah yang melimpah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang potensial dalam komoditi ini. Dalam penjelasan sebelumnya pernah disebutkan bahwa Indonesia dijajah oleh bangsa lain karena mereka juga ingin mengeruk semua rempah yang ada di Indonesia. Rempah-rempah bisa digunakan untuk bumbu masakan, obat-obatan dan lainnya.

Negara tujuan ekspor untuk rempah asal Indonesia sendiri antara lain adalah Singapore, Maroko, Algeria, Tunisia, Amerika Serikat, Jerman dan lainnya.

Ekspor rempah-rempah Indonesia pada Januari—Agustus 2021 tercatat sebesar USD 499,1 juta, meningkat 12,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Alat Tulis non Kertas

Salah satu komoditi yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya adalah alat tulis non kertas asal Indonesia yang juga tembus pasar global. Negara tujuan ekspor alat tulis asal Indonesia adalah Singapura, Australia,  Malaysia, Thailand, Hongkong, Jepang, New Zealand, Arab Saudi, Iran,  Amerika Serikat, dan lainnya. Dalam sebuah sumber dikatakan bahwa  pada 2014 nilai ekspornya mencapai US$86,87 juta.

Peralatan Medis

Peralatan medis asal Indonesia rupanya juga memiliki popularitas di pasar global. Hal ini juga terbukti dengan masuknya komoditi ini kedalam komoditi yang potensial di pasar ekspor. 

Jepang, China, Singapura, Pakistan, Malaysia, Hong Kong, Maldives, India, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Jerman, Amerika Serikat, adalah beberapa negara tujuan ekspor untuk alat kesehatan. 

Sementara itu, Kementerian Perindustrian mencatat ekspor alat kesehatan dari Indonesia mencapai US$ 197,6 juta sepanjang 2020. Nilainya meningkat hampir empat kali lipat jika dibandingkan pada 2019 yang sebesar US$ 49,6 miliar

Baca juga: 10 Produk Unggulan Indonesia di Bidang Ekspor

#BeraniEkspor bersama AeXI

produk

#BeraniEkspor adalah langkah cerdas yang harus dilakukan oleh semua UKM yang ingin meningkatkan skala bisnisnya di pasar global. Bersama AeXI, kamu akan mendapatkan akses ke pasar global dengan jutaan pengunjung setiap harinya. Dari pernyataan sebelumnya bisa disimpulkan bahwa UKM Indonesia sudah layak untuk bersaing di pasar global. Daftarkan produk kamu dan raih berbagai keuntungan untuk bisnis kamu.

Leave a comment